Cari keripik pisang klik disini Surah Al-Baqarah Ayat 204 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul) Langsung ke konten utama

Surah Al-Baqarah Ayat 204 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul)

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM



وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعۡجِبُكَ قَوۡلُهُۥ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَيُشۡهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلۡبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلۡخِصَامِ ٢٠٤

Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.” 

Asbabun Nuzul ayat ini adalah: “Ayat ini turun berkenaan dengan Al-Akhnas bin Syariq Ats-Tsaqafi (seorang anggota komplotan Zukhra yang memusuhi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan menampakkan keislaman, padahal hatinya bertolak-belakang dengan hal itu. Di kala pulang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia melewati kebun dan ternak kaum Muslimin. Ia membakar tanamannya dan membunuh ternak-ternaknya. Maka turunlah ayat ini mengingatkan kaum Muslimin akan bahaya tipu daya mulut manis.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari As-Suddi) 

Asbabun Nuzul dalam riwayat lainnya adalah: “Ketika pasukan kaum Muslimin (di antaranya terdapat Ashim dan Murtsid) terdesak, berkatalah dua orang kaum munafik: ‘Celakalah mereka yang terperdaya oleh ajakan Muhammad sehingga terbunuh yang akibatnya tidak merasakan hidup tentram lagi bersama keluarganya, ataupun melanjutkan tuntunan ajaran agamanya.” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat ini sebagai peringatan kepada kaum Muslimin agar tidak tertarik oleh bujukan manis tentang kehidupan dunia.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas) 

Ada juga yang berpendapat bahwa ayat tersebut berlaku umum bagi orang-orang munafik dan juga orang-orang yang beriman secara keseluruhan. Demikian menurut pendapat Qatadah, Mujahid, Rabi’ bin Anas, dan beberapa ulama lainnya. Dan pendapat inilah yang benar. Muhammad bin Ka’ab mengemukakan: “Sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan seorang laki-laki, dan setelah itu berlaku umum.” Dan pendapat yang dikemukakan oleh Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi ini pun baik dan benar. 

Firman-Nya (ويشهد الله على ما في قلبه) Ibnu Muhaishin membacanya dengan memfathahkan “ya” dan mendhammahkan lafaz Allah, yang berarti: meskipun orang ini berhasil mempedaya kalian, namun Allah Ta’ala mengetahui keburukan dalam hatinya. Hal ini serupa dengan firman-Nya dalam Surah Al-Munafiqqun ayat 1 yang artinya: “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami mengakui bahwa sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allab.’ Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” 

Sedangkan jumhur ulama membacanya sesuai dengan di atas yang maksudnya orang munafik itu menampakkan keislaman kepada manusia, dan menantang Allah Ta’ala untuk membongkar kekufuran dan kemunafikan yang ada di dalam hatinya, seperti firman-Nya dalam Surah An-Nisaa ayat 108 yang artinya: “Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah.” Demikian makna yang diriwayatkan Ibnu Ishaq, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas. Ada pula yang mengatakan: “Artinya bahwa jika orang munafik itu menampakkan keislaman di hadapan manusia ia bersumpah dan mempersaksikan Allah Ta’ala kepada mereka (para manusia) bahwa apa yang ada di dalam hatinya sesuai dengan ucapannya. Makna seperti ini benar dikemukakan oleh Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam, dan menjadi pilihan Ibnu Jarir dan disandarkan kepada Ibnu Abbas dari Mujahid. 

Firman-Nya (وهو ألذ الخصام) secara bahasa, ‘al-aladdu’ berarti yang menyimpang. Seperti firman-Nya dalam Surah Maryam ayat 97 yang artinya: “Dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.” ‘Luddan’ berarti yang menyimpang (baca: membangkang). Demikian itulah keadaan orang munafik ketika melakukan pembangkangan. Ia berdusta, menyimpang dari kebenaran, tidak konsisten, bahkan sebaliknya, ia suka mengada-ada dan berbuat keji. Sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, beliau pernah bersabda: 

"آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ"

Artinya: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: Jika berbicara berdusta, jika berjanji ingkar, dan jika bertengkar ia berbuat jahat.” 

Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, secara marfu’, bahwa Rasulullah saw. bersabda: 

"إن أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ"

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah penentang yang paling keras.” (HR. Al-Bukhari 4523).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul

Cari keripik pisang klik disini SURAH AL-BAQARAH AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26,27,28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 117 AYAT 1

ASBABUN NUZUL JUZ 'AMMA

Cari keripik pisang klik disini Daftar Isi Surah An-naba Surah an-Naazi’aat Surah ‘Abasa Surah at-Takwiir   Surah al-Infithaar Surah al-Muthaffifiin   Surah ath-Thaariq   Surah al-A’laa   Surah al-Ghaasyiyah Surah al-Fajr Surah al-Lail   Surah adh-Dhuha Surah al-Insyiraah Surah at-Tiin Surah al-’Alaq   Surah al-Qadr   Surah az-Zilzal   Surah al-’Aadiyaat Surah at-Takaatsur   Surah al-Humazah   Surah Quraisy   Surah al-Maa’uun   Surah al-Kautsar   Surah al-Kaafiruun   Surah an-Nashr Surah al-Lahab   Surah al-Ikhlas Surah al-Falaq dan  Surah an-Naas   SURAH AN NABA Surah An naba yaitu firman Allah ta’ala, “Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ? Tentang berita yang besar (hari berbangkit).” (an-Naba’: 1-2) Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari al-Hasan yang berkata, “Ketika Rasulullah diutus, mereka (orang-orang kafir Quraisy) saling bertanya di antara mereka. Allah lalu menurunkan ayat ini.”

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul Surah ali Imron

Cari keripik pisang klik disini SURAH ALI IMRAN AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26 AYAT 27 AYAT 28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 11
diberdayakan oleh Saepul