Cari keripik pisang klik disini Al Baqarah Ayat 1-20 Langsung ke konten utama

Al Baqarah Ayat 1-20

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

الٓمّٓۚ‏﴿۱﴾ ذٰ لِكَ الۡڪِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ‏﴿۲﴾ الَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡغَيۡبِ وَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنفِقُونَ‏﴿۳﴾ وَالَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِمَۤا اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ وَمَاۤ اُنۡزِلَ مِنۡ قَبۡلِكَۚ وَبِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ يُوۡقِنُوۡنَؕ ‏﴿۴

Dengan (menyebut) nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Alif laam miim (S. 2:1)

Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (S. 2:2)

(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (S. 2:3)

Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (S. 2:4)

اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ‌ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ‏﴿۵﴾ اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ‏﴿۶﴾ خَتَمَ اللّٰهُ عَلَىٰ قُلُوۡبِهِمۡ وَعَلٰى سَمۡعِهِمۡ‌ؕ وَعَلٰىٓ اَبۡصَارِهِمۡ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ ‏﴿۷﴾ وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَمَا هُمۡ بِمُؤۡمِنِيۡنَ‌ۘ‏﴿۸﴾ يُخٰدِعُوۡنَ اللّٰهَ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا ‌ۚ وَمَا يَخۡدَعُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُوۡنَؕ‏﴿۹﴾ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًا ‌ۚ وَّلَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ بِمَا كَانُوۡا يَكۡذِبُوۡنَ‏﴿۱۰﴾ وَاِذَا قِيۡلَ لَهُمۡ لَا تُفۡسِدُوۡا فِىۡ الۡاَرۡضِۙ قَالُوۡاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ مُصۡلِحُوۡنَ ‏﴿۱۱﴾ اَلَا ۤ اِنَّهُمۡ هُمُ الۡمُفۡسِدُوۡنَ وَلٰـكِنۡ لَّا يَشۡعُرُوۡنَ ‏﴿۱۲

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (S. 2:5)

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (S. 2:6)

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (S .2:7)

Diantara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (S. 2:8)

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (S .2:9)

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan merka berdusta. (S. 2:10)

Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat rusakan dimuka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. (S. 2:11)

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (S. 2:12)

اَوۡ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَآءِ فِيۡهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعۡدٌ وَّبَرۡقٌ‌ ۚ يَجۡعَلُوۡنَ اَصَابِعَهُمۡ فِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الۡمَوۡتِ‌ؕ وَاللّٰهُ مُحِيۡطٌ‌ۢ بِالۡكٰفِرِيۡنَ ‏﴿۱۹﴾ يَكَادُ الۡبَرۡقُ يَخۡطَفُ اَبۡصَارَهُمۡ‌ؕ كُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَهُمۡ مَّشَوۡا فِيۡهِ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَيۡهِمۡ قَامُوۡا‌ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمۡعِهِمۡ وَاَبۡصَارِهِمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ ‏﴿۲۰

Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat ; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (S. 2:19)

Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan dibawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah mengehendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungghunya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (S. 2:20)

Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa empat ayat pertama dari surat al-Baqarah (S. 2 : 2, 3, 4, 5) membicarakan sifat-sifat dan perbuatan Kaum Mu`minin, dan dua ayat berikutnya (S. 2 :6, 7) tentang kaum kafirin yang menegaskan, bahwa hati, pendengaran dan penglihatan mereka tertutup – diperingatkan atau tidak diperingatkan, mereka tetap tidak ada beriman — ; dan tiga belas ayat selanjutnya lagi (S. 2 : 8 s/d 20) menegaskan ciri-ciri, sifat dan kelakuan kaum munafiqin.
*Diriwayatkan oleh al-Faryabi dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.

Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa firman Allah “Innalladzina kafaru sawa-un `alaihim sampai walahum adzabun `adhim” (S. 2 : 6,7) diturunkan tentang kaum yahudi Madinah yang menjelaskan bahwa mereka itu walaupun diperingatkan, tetap tidak akan beriman.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin Abi `Ikrimah dari Sa`id bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa dua ayat itu (S. 2 :6,7) diturunkan didalam peperangan al-Ahzab 1 ).
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ar-Rabi` dari Anas.

Mengenai firman Allah Waidza laqulladzina amanu…….(S. 2 : 14) diturunkan tentang Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya, dalam peristiwa sebagai berikut: Pada suatu hari disaat mereka bertemu dengan beberapa sahabat Nabi saw. Abdullah bin Ubay berkata kepada teman-temannya : “Lihatlah, bagaimana caranya aku mempermainkan mereka yang bodoh-bodoh itu!”. Ia pun mendekat dan menjabat tangan Abu Bakar sambil berkata : “Selamat penghulu Bani Taim dan Syaikhul Islam dan orang kedua beserta Rasulullah di Gua (Tsaur) yang mengurbankan jiwa dan harta bendanya untuk Rasulullah”. Kemudian ia menjabat tangan `Ali bin Abi Thalib sambil berkata : “Selamat saudara sepupu Rasulullah, mantunya, dan penghulu Bani Hasyim sesudah Rasulullah”. Setelah itu mereka berpisah dan berkatalah Abdullah bin Ubay kepada kawan-kawannya. “Sebagaimana kamu lihat perbuatanku tadi, jika kamu bertemu pada mereka, berbuatlah seperti apa yang telah kulakukan”. Kawan-kawannya pun memuji-muji Abdullah bin Ubay. Setibanya Kaum Muslimin (Abu Bakar, Umar bin Ali) kepada Nabi saw. mereka memberitahukan peristiwa tadi. Maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 14) Ayat ini membukakan kepalsuan golongan munafik didalam menghadapi Kaum Muslimin.
*Diriwayatkan oleh al-Wahidi dan at-Tsa`labi dari Muhammad bin Marwan dan as-Suddi as-Shaghir dari al-Kalbi dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas.
Sanad riwayat ini dha`if (sangat lemah) karena as-Suddi as-Shaghir pendusta, begitu juga al-Kalbi dan Abi Shaleh dha`if.

Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa dua orang munafiq Madinah lari dari Rasulullah kepada kaum musyrikin. Di jalan ditimpa hujan (sebagaimana ditengkan dalam S. 2 : 19,20, bahwa hujan tersebut mengandung guruh yang dahsyat, petir, dan kilat). Tiap kali ada petir mereka menutup telinganya dengan jari, karena takut memekakkan telinganya, dan mati karenanya. Apabila kilat bersinar, mereka berjalan, dan apabila tiada sinar kilat, mereka tidak dapat melihat. Mereka kembali kejalan semula untuk pulang dan menyesali perbuatan mereka dan keesokan harinya mereka menghadap kepada Rasulullah saw. menyerahkan diri masuk Islam dengan sebaik-baiknya. Allah mengumpamakan kejadian dua orang munafiq ini kepada kaum munafiqin lainnya yang ada di Madinah. Apabila menghadiri majlis Rasulullah saw. mereka menutup telinga dengan jarinya karena takut terkena oleh sabda Rasulullah yang menerangkan hal ihwal mereka sehingga terbongkarlah rahasianya, atau mereka jadi tunduk, karena terpikat hatinya. Perbandingkan antara kedua orang munafiq dengan munafiqin Madinah ialah :

  1. Kedua orang munafiq menutup telinganya karena takut mendengar guruh yang memekakkan, dan apabila kilat bersinar mereka berjalan. Sedang kaum munafiqin Madinah menutup telinga karena takut terkena sabda Rasul, akan tetapi disaat banyak harta, anak buah dan mendapat ghanimah atau kemenangan, mereka ikut serta dengan Kaum Muslimin dan berkata : “Nyatalah sekarang benarnya Agama Muhammad itu”, dan mereka merasa tenteram.
  2. Kedua orang munafiq apabila tiada cahaya kilat, mereka berhenti dan tertegun. Sedang kaum munafiqin Madinah apabila habis bertanya, anah buahnya dan terkena musibat, mereka berkata : “ Inilah akibat Agma Muhammad”, mereka kembali murtad dan kufur.

*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas, Murrah, Ibnu Mas`ud dan beberapa orang sahabat lainnya.


1) Perang Ahzab terjadi pada tahun ke 5 Hijriyah, berupa serangan umum yang memperlihatkan kekuatan angkatan perang kaum musyrikin menyerbu kota Madinah. (Abdullah Dahlan: Zubdatus Sirotin – Nabawiyyah jilid II penerbit al-Muniriah Kairo 1356 H. Hal. 87).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul

Cari keripik pisang klik disini SURAH AL-BAQARAH AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26,27,28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 117 AYAT 1

ASBABUN NUZUL JUZ 'AMMA

Cari keripik pisang klik disini Daftar Isi Surah An-naba Surah an-Naazi’aat Surah ‘Abasa Surah at-Takwiir   Surah al-Infithaar Surah al-Muthaffifiin   Surah ath-Thaariq   Surah al-A’laa   Surah al-Ghaasyiyah Surah al-Fajr Surah al-Lail   Surah adh-Dhuha Surah al-Insyiraah Surah at-Tiin Surah al-’Alaq   Surah al-Qadr   Surah az-Zilzal   Surah al-’Aadiyaat Surah at-Takaatsur   Surah al-Humazah   Surah Quraisy   Surah al-Maa’uun   Surah al-Kautsar   Surah al-Kaafiruun   Surah an-Nashr Surah al-Lahab   Surah al-Ikhlas Surah al-Falaq dan  Surah an-Naas   SURAH AN NABA Surah An naba yaitu firman Allah ta’ala, “Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ? Tentang berita yang besar (hari berbangkit).” (an-Naba’: 1-2) Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari al-Hasan yang berkata, “Ketika Rasulullah diutus, mereka (orang-orang kafir Quraisy) saling bertanya di antara mereka. Allah lalu menurunkan ayat ini.”

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul Surah ali Imron

Cari keripik pisang klik disini SURAH ALI IMRAN AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26 AYAT 27 AYAT 28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 11
diberdayakan oleh Saepul