Cari keripik pisang klik disini Surah Al-Baqarah Ayat 129 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul) Langsung ke konten utama

Surah Al-Baqarah Ayat 129 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul)

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM



رَبَّنَا وَٱبۡعَثۡ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَيُزَكِّيهِمۡۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ ١٢٩

Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalang­an mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Ini merupakan doa Ibrahim dan Ismail. Dan yang dimaksud dalam ayat ini adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah diutus kepada umatnya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Jumuah ayat 2 yang artinya: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul dari kalangan mereka sendiri.” Namun demikian, hal itu tidak menafikan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga diutus kepada orang-orang berkulit merah atau hitam, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-A’raaf ayat 158 yang artinya: “Katakanlah: ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah rasul Allah bagi kalian semua.” Dan inilah doa yang dipanjatkan oleh Ibrahim dan Ismail ‘alaihima as-salam sebagaimana diberitahukan Allah Ta’ala mengenai hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan beriman melalui firman-Nya dalam Surah Al-Furqan ayat 74 yang artinya: “Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkan lah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai pe­nyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang­orang yang bertakwa.” Hal ini sangat dianjurkan secara syariat, karena di antara kesempurnaan cinta pada ibadah kepada Allah Ta’ala adalah keinginan agar keturunannya juga beribadah kepada Allah Ta’ala semata dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman kepada Ibrahim dalam Surah Al-Baqarah ayat 124 dan Surah Ibrahim ayat 35. Dan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يدعو له"

Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631)

Allah Ta’ala mengabarkan tentang kesempunaan doa Ibrahim untuk penduduk Tanah Haram (Mekkah), di mana Ibrahim memohon agar Allah Ta’ala mengutus kepada mereka seorang Rasul yang berasal dari kalangan mereka sendiri, yaitu dari keturunan Ibrahim. Doa mustajab ini sesuai dengan takdir Allah Ta’ala yang telah ditetapkan yakni penunjukan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Rasul kepada orang-orang yang buta huruf dan juga kepada umat manusia secara keseluruhan serta bangsa jin. Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Irbadh bin Sariyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"إني عند الله لخاتم النَّبِيِّينَ، وَإِنَّ آدَمَ لَمُنْجَدِلٌ فِي طِينَتِهِ، وَسَأُنْبِئُكُمْ بِأَوَّلِ ذَلِكَ، دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيمَ، وَبِشَارَةُ عِيسَى بِي، وَرُؤْيَا أُمِّي الَّتِي رَأَتْ، وَكَذَلِكَ أُمَّهَاتُ النَّبِيِّينَ يَرَيْنَ"

Artinya: “Sesungguhnya aku di sisi Allah benar-benar tercatat sebagai pe­nutup para nabi, sedangkan Adam benar-benar masih berupa ta­nah liat. Dan aku akan menceritakan kepada kalian awal mula dari hal tersebut, yaitu doa ayahku Ibrahim, berita gembira Isa mengenaiku, dan impian diriku yang pernah dilihat oleh ibuku, demikian pula ibu-ibu para nabi semua melihatnya.” (HR. Imam Ahmad: 4/127)

Juga hadis yang diriwayatkan oleh Luqman bin Amir, ia menceritakan pernah mendengar Abu Umamah pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا كَانَ أَوَّلُ بَدْء أَمْرِكَ؟ قَالَ: "دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيمَ، وَبُشْرَى عِيسَى بِي، وَرَأَتْ أُمِّي أَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ الشَّامِ"

Artinya: “Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah permulaan dari kejadianmu?" Rasulullah menjawab, "Doa ayahku Ibrahim, berita gembira Isa mengenaiku, dan ibuku melihat dalam mimpinya telah keluar dari tubuhnya suatu nur yang cahayanya dapat me­nerangi gedung-gedung negeri Syam." (HR. Imam Ahmad: 5/262)

Hadis ini bermaksud, orang yang pertama kali menyebut dan mempublikasikan dirinya di tengah-tengah umat manusia adalah Ibrahim alaihi as-salam dan nama beliau masih terus disebut-sebut dan popular di tengah-tengah orang banyak, hingga Nabi Bani Israil, yaitu Isa putra Maryam pun menyebut dengan jelas namanya, yaitu ketika Isa berdiri di hadapan Bani Israil seraya berpidato, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ash-Shaff ayat 6 yang artinya: “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membe­narkan kitab (yang turun) sebelumku —yaitu Taurat— dan mem­beri kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Oleh karena itu dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan dalam sabdanya: “Doa bapakku Ibrahim dan berita gembira yang disampaikan Isa putra Maryam.”

Sedangkan sabda beliau, “Dan ibuku melihat dalam mimpinya telah keluar dari tubuhnya suatu nur yang cahayanya dapat me­nerangi gedung-gedung negeri Syam." Ada yang mengatakan, yaitu mimpi Ibu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sedang mengandungnya. Kemudian mimpi itu diceritakannya kepada kaumnya sehingga tersiar dan popular di tengah-tengah masyarakat. Hal itu merupakan permulaannya. Dan pengkhususan Syam sebagai wilayah yang diterangi cahaya adalah menunjukkan kejayaan agama dan kenabiannya hingga di negeri Syam itu. Oleh karena itu negeri Syam pada akhir zaman menjadi benteng bagi Islam dan para penganutnya. Dan di sana pula Isa putra Maryam diturunkan, di mana ia turun di Damaskus, pada menara timur yang berwarna putih. Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Tsauban dan Mu’awiyah:

"لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلَا مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ" وَفِي صَحِيحِ الْبُخَارِيِّ: "وَهُمْ بِالشَّامِ"

Artinya: “Segolongan dari umatku masih terus-menerus berjuang membela kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menghina mereka dan tidak pula orang yang menentang mereka hingga da­tang perintah Allah (hari kiamat), sedangkan mereka tetap dalam keadaan demikian (membela kebenaran).” (HR. Al-Bukhari:7459, 7460 dan Muslim: 1920, 1037)

Firman-Nya (ويعلمهم الكتاب) yaitu Alquran, (الحكمة) yaitu As-Sunnah. Demikian dikemukakan oleh Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Muqatil bin Hayan, Abu Malik, dan lain-lainnya. Ada juga yang menafsirkan Al-Hikmah dengan pemahaman terhadap agama. Dan hal ini tidak ada perbedaannya. Muhammad bin Ishaq mengatakan: “Yaitu yang mengajarkan kebaikan, lalu mereka pun mengerjakannya. Juga mengajarkan kepada mereka tentang keburukan, lalu mereka menjauhinya. Serta memberitahukan tentang keridhaan Allah Ta’ala terhadap mereka jika mereka menaati-Nya, sehingga mereka memperbanyak berbuat taat kepada-Nya dan menjauhi segala maksiat yang dimurkai-Nya.”

Firman-Nya (ويزكيهم), Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu Abbas, “Yakni ketaatan kepada Allah Ta’ala dan tulus ikhlas karena-Nya.”

Firman-Nya (إنك أنت العزيز الحكيم) artinya, Dia-lah Al-Aziz, yaitu yang tidak dikalahkan oleh sesuatu apapun, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia-lah Al-Hakim, yang Mahabijaksana dalam segala perbuatan dan ucapan-Nya. Sehingga Dia akan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, karena pengetahuan, kebijakan dan keadilan-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul

Cari keripik pisang klik disini SURAH AL-BAQARAH AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26,27,28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 117 AYAT 1

ASBABUN NUZUL JUZ 'AMMA

Cari keripik pisang klik disini Daftar Isi Surah An-naba Surah an-Naazi’aat Surah ‘Abasa Surah at-Takwiir   Surah al-Infithaar Surah al-Muthaffifiin   Surah ath-Thaariq   Surah al-A’laa   Surah al-Ghaasyiyah Surah al-Fajr Surah al-Lail   Surah adh-Dhuha Surah al-Insyiraah Surah at-Tiin Surah al-’Alaq   Surah al-Qadr   Surah az-Zilzal   Surah al-’Aadiyaat Surah at-Takaatsur   Surah al-Humazah   Surah Quraisy   Surah al-Maa’uun   Surah al-Kautsar   Surah al-Kaafiruun   Surah an-Nashr Surah al-Lahab   Surah al-Ikhlas Surah al-Falaq dan  Surah an-Naas   SURAH AN NABA Surah An naba yaitu firman Allah ta’ala, “Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ? Tentang berita yang besar (hari berbangkit).” (an-Naba’: 1-2) Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari al-Hasan yang berkata, “Ketika Rasulullah diutus, mereka (orang-orang kafir Quraisy) saling bertanya di antara mereka. Allah lalu menurunkan ayat ini.”

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul Surah ali Imron

Cari keripik pisang klik disini SURAH ALI IMRAN AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26 AYAT 27 AYAT 28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 11
diberdayakan oleh Saepul