Cari keripik pisang klik disini Surah Al-Baqarah Ayat 58 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul) Langsung ke konten utama

Surah Al-Baqarah Ayat 58 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul)

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM



وَإِذۡ قُلۡنَا ٱدۡخُلُواْ هَٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةَ فَكُلُواْ مِنۡهَا حَيۡثُ شِئۡتُمۡ رَغَدٗا وَٱدۡخُلُواْ ٱلۡبَابَ سُجَّدٗا وَقُولُواْ حِطَّةٞ نَّغۡفِرۡ لَكُمۡ خَطَٰيَٰكُمۡۚ وَسَنَزِيدُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٥٨

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman, "Masuklah kalian ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak di mana yang kalian sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah, "Be­baskanlah kami dari dosa," niscaya Kami ampuni- kesalahan-ke­salahan kalian. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Ka­mi) kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Ayat ini ditujukan untuk mencela mereka, karena mereka menolak untuk berjihad dan memasuki Tanah Suci (Baitul Maqdis) ketika tiba dari Mesir bersama Musa ‘alaihi as-salam. Allah Ta’ala memerintahkan mereka untuk memasuki Tanah Suci yang merupakan warisan dari nenek moyang mereka, Israil (Ya’qub). Juga untuk memerangi kaum Amalik yang kafir, namun mereka menolak berperang, dan bersikap lemah dan lesu. Maka Allah Ta’ala mencampakkan mereka ke tengah padang sahara yang menyesatkan sebagai hukuman bagi mereka sebagaimana disebutkan Allah Ta’ala dalam Surah Al-Maidah. Oleh karena itu di antara dua pendapat mengenai hal itu, yang paling tepat adalah pendapat yang menyatakan bahwa negeri itu adalah Baitul Maqdis, sebagaimana yang telah disebutkan oleh As-Suddi, Rabi’ bin Anas, Qatadah, Abu Muslim Al-Isfahani dan lain-lainnya. Berkisah mengenai Musa ‘alaihi as-salam, firman Allah Ta’ala dalam Surah Al-Maidah ayat 21 yang artinya: “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan oleh Allah bagi kalian, dan janganlah kalian lari ke belakang.”

Peristiwa ini terjadi setelah mereka berhasil keluar dari padang pasir, di mana mereka sempat mendekam selama 40 tahun bersama Yusra bin Nun. Kemudian Allah Ta’ala membukakan negeri itu bagi mereka pada sore hari Jumat. Pada hari itu perjalanan matahari ditahan sebentar (oleh Allah Ta’ala) hingga akhirnya mereka mendapatkan kemenangan. Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan mereka memasuki pintu negeri itu (Baitul Maqdis) sambil bersujud, sebagai pernyataan syukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat yang telah diberikan kepada mereka, berupa kemenangan, pertolongan dan kembalinya negeri mereka, serta selamatnya mereka setelah tersesat di padang Sahara.

Firman-Nya (وادخلوا الباب سجدا) menurut Al-Aufi dalam kitab tafsirnya, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, artinya sambil rukuk. Menurut Ibnu Jarir, dari Ibnu Abbas, artinya sambil rukuk dari pintu kecil. Demikian diriwayatkan Al-Hakim dari Sufyan. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sufyah Ats-Tsauri, dengan tambahan, “Maka mereka masuk dengan membelakangi (mundur) dari arah pantat mereka.” Khashif meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, katanya: “Pintu tersebut menghadap ke arah kiblat.” Ibnu Abbas, Mujahid, As-Suddi, Qatadah dan Adh-Dhahhak mengatakan, pintu Hittha termasuk pintu Elia Baitul Maqdis. As-Suddi meriwayatkan dari Sa’id Al-Azadi, dari Abu Kanud, dari Abdullah bin Mas’ud, dikatakan kepada mereka, “Masukilah pintu gerbangnya sembari bersujud.” Maka mereka pun masuk dengan mengangkat kepala mereka, yang jelas itu bertentangan dengan apa yang diperintahkan kepada mereka. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنِ ابْنِ المُبَارَكِ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ: {ادْخُلُوا البَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ} [البقرة: 58]. فَدَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ، فَبَدَّلُوا، وَقَالُوا: حِطَّةٌ، حَبَّةٌ فِي شَعَرَةٍ "


Artinya: “Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dari Ibnu Al Mubarak dari Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Dikatakan kepada Bani Israil: 'Masuklah kalian pintu itu dengan keadaan sujud dan Katakanlah: 'Hitthah' (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kalian. Lalu mereka memasuki pintu itu dan mengganti apa yang telah diperintahkan kepada mereka seraya merangkak di atas pantat-pantat mereka dan mereka berkata: 'Hiththah adalah Habbah (biji) dalam tepung." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan sahih)



Firman-Nya (وقولوا حطة) menurut Sufyah Ats-Tsauri mengatakan, “Artinya, memohonlah ampunan.” Hal senada juga diriwayatkan dari Atha’, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah dan Ar-Rabi’ bin Anas. Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: “Katakanlah hal ini adalah sebagaimana yang dikatakan kepada kalian.” Sedang Ikrimah mengatakan: “Katakanlah (لا إله الا الله ) tiada Ilah selain Allah.”

Firman-Nya (تغفر لكم خطاياكم وسنزيد المحسنين) menurut Qatadah, ini merupakan jawaban atas perintah sebelumnya. Artinya, jika kalian mengerjakan apa yang Kami perintahkan, maka Kami akan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian dan kami lipat gandakan kebaikan atas kalian. Intinya, mereka diperintahkan untuk tunduk kepada Allah Ta’ala ketika memperoleh kemenangan, baik dalam perbuatan maupun ucapan. Selain itu hendaklah mereka mengakui dosa-dosa yang telah diperbuatnya, memohon ampunan atasnya, mensyukuri nikmat, serta bersegera melakukan semua perbuatan yang disukai Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Nasr ayat 1-3 yang artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong­bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mo­honlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pe­nerima taubat.” Sebagian sahabat menafsirkannya dengan banyak berzikir dan istighfar ketika mendapat pertolongan dan kemenangan. Sedangkan Ibnu Abbas menafsirkan, bahwa hal itu merupakan pemberitahuan tentang akhir ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada beliau, dan hal itu dibenarkan oleh Umar bin Khaththab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul

Cari keripik pisang klik disini SURAH AL-BAQARAH AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26,27,28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 117 AYAT 1

ASBABUN NUZUL JUZ 'AMMA

Cari keripik pisang klik disini Daftar Isi Surah An-naba Surah an-Naazi’aat Surah ‘Abasa Surah at-Takwiir   Surah al-Infithaar Surah al-Muthaffifiin   Surah ath-Thaariq   Surah al-A’laa   Surah al-Ghaasyiyah Surah al-Fajr Surah al-Lail   Surah adh-Dhuha Surah al-Insyiraah Surah at-Tiin Surah al-’Alaq   Surah al-Qadr   Surah az-Zilzal   Surah al-’Aadiyaat Surah at-Takaatsur   Surah al-Humazah   Surah Quraisy   Surah al-Maa’uun   Surah al-Kautsar   Surah al-Kaafiruun   Surah an-Nashr Surah al-Lahab   Surah al-Ikhlas Surah al-Falaq dan  Surah an-Naas   SURAH AN NABA Surah An naba yaitu firman Allah ta’ala, “Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ? Tentang berita yang besar (hari berbangkit).” (an-Naba’: 1-2) Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari al-Hasan yang berkata, “Ketika Rasulullah diutus, mereka (orang-orang kafir Quraisy) saling bertanya di antara mereka. Allah lalu menurunkan ayat ini.”

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul Surah ali Imron

Cari keripik pisang klik disini SURAH ALI IMRAN AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26 AYAT 27 AYAT 28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 11
diberdayakan oleh Saepul