Cari keripik pisang klik disini Surah Al-Baqarah Ayat 9 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul) Langsung ke konten utama

Surah Al-Baqarah Ayat 9 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul)

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM




يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَمَا يَخۡدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ ٩


Artinya: “Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar.” 

Firman Allah Ta’ala yang berbunyi ‘yukhaadi’una Allaha wa al-ladziina aamanuu’ (Mereka menipu yaitu dan orang-orang yang beriman) yaitu dengan memperlihatkan keimanan kepada Allah Ta’ala sambil menyembunyikan kekufuran. Dengan kebodohan itu, mereka menduga telah berhasil menipu Allah Ta’ala dengan ucapannya itu, dan menyangka bahwa ucapan itu berguna baginya di sisi Allah Ta’ala. Mereka berbohong kepada Allah Ta’ala sebagaimana berbohong kepada sebagian orang beriman. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Mujadalah ayat 18 yang artinya: “Ingatlah hari ketika mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang munafik) sebagaimana mereka bersumpah kepada kalian. Dan mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka itulah para pendusta.” 

Oleh karena itu Allah Ta’ala membalas keyakinan mereka itu dengan firman-Nya ‘wamaa yakhda’uuna illaa anfusahum wamaa yasy’uruun’ (Dan tidaklah mereka menipu melainkan pada dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar) artinya dengan tindakan itu, mereka hanya memperdaya diri mereka sendiri, dan mereka tidak menyadari hal itu. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Nisaa’ ayat 142 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka itu.” Maksudnya Allah Ta’ala membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebeb itu mereka dilayani sebagaimana melayani orang-orang mukmin. Dalam pada itu Allah Ta’ala telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu. 

Di antara qurra’ yang membaca ayat kesembilan dengan bacaan ‘wamaa yukhaadi’uuna illaa anfusahum’ “Dan tidaklah mereka menipu melainkan pada dirinya sendiri.” 

Kedua bacaan di atas mempunyai satu pengertian. Ibnu Jubair mengatakan, jika ada orang yang mengatakan: “Mengapa orang-orang munafik –yang telah munafik kepada Allah dan orang-orang mukminin- dikatakan menipu Allah Ta’ala dan orang-orang mukmin, sedang mereka itu tidak menampakkan keimanan yang bertentangan dengan apa yang diyakininya kecuali upaya taqiyyah (untuk menyelamatkan diri).” 

Pernyataan seperti itu dapat dijawab; bangsa Arab tidak melarang menyebut orang yang memberikan keterangan dengan lisannya padahal bertentangan dengan apa yang ada di dalam hatinya sebagai upaya taqiyyah, untuk menyelamatkan diri dari hal yang ditakutinya, dengan menamakan orang tersebut penipu. Demikian halnya dengan orang munafik, disebutkan menipu Allah Ta’ala dan orang-orang yang beriman dengan cara menampakkan keimanan mereka kepada-Nya dan juga kepada orang-orang mukmin melalui ucapa lisannya dengan tujuan agar bisa selamat dari pembunuhan, perampasan dan penyiksaan di dunia. Sedangkan penipuan mereka terhadap orang-orang mukmin di dunia ini, pada hakikatnya merupakan tipuan terhadap diri mereka sendiri. Karena merasa telah tercapai keinginan mereka dan menyangka bahwa tindakan itu dapat mendatangkan kebahagiaan bagi mereka. Padahal sebenarnya hal itu justru merupakan sumber kebinasaan, serta menyeret kepada kemurkaan dan siksa Allah Ta’ala yang sangat pedih, yang sama sekali tidak mereka harapkan. 

Itulah yang dimaksud dengan penipuan terhadap dirinya sendiri, sedangkan ia menyangka bahwa tipuan itu untuk menipu orang lain (dan kemunafikan itu telah merusak urusan akhiratnya), sebagaimana firman-Nya dalam ayat ini. Yang demikian itu dimaksudkan untuk memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa tindakan mereka (orang-orang munafik) itu hanya menyakiti diri mereka sendiri disebabkan oleh murka Allah Ta’ala akibat kekufuran, keraguan dan kebohongan mereka itu. Sementara orang-orang munafik sama sekali tidak menyadarinya, karena mereka senantiasa berada dalam kebutaan terhadap apa yang mereka lakukan tersebut. 

Ibnu Hatim menceritakan, Ali bin Al-Mubarak memberitahu kami, Zaid bin Al-Mubarak memberitahu kami, bahwa Muhammad bin Tsaur memberitahukan sebuah hadis dari Ibnu Juraij mengenai firman-Nya ‘yukhaadi’uuna Allah’ (mereka menipu Allah), ia mengatakan, mereka memperlihatkan diri mengucapkan kalimat ‘laa ilaaha illaa Allah’ (tiada Ilah selain Allah) dengan tujuan menyelamatkan nyawa dan kekayaan mereka agar tidak lenyap, sedang hati mereka sama sekali tidak mengakuinya. 

Mengenai firman-nya ayat kesembilan, dari Qatadah, Abu Sa’id mengatakan, sifat orang munafik itu ada pada banyak hal akhlaknya tercela, ia membenarkan dengan lisan dan mengingkari dengan hatinya serta berlawanan dengan perbuatannya. Pagi hari begini dan sore harinya telah berubah. Sore harinya begini dan pagi harinya telah berubah pula. Ia berubah-ubah seperti goyangnya kapal karena terpaan angina, setiap kali angina bertiup, maka ia pun ikut bergoyang. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul

Cari keripik pisang klik disini SURAH AL-BAQARAH AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26,27,28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 117 AYAT 1

ASBABUN NUZUL JUZ 'AMMA

Cari keripik pisang klik disini Daftar Isi Surah An-naba Surah an-Naazi’aat Surah ‘Abasa Surah at-Takwiir   Surah al-Infithaar Surah al-Muthaffifiin   Surah ath-Thaariq   Surah al-A’laa   Surah al-Ghaasyiyah Surah al-Fajr Surah al-Lail   Surah adh-Dhuha Surah al-Insyiraah Surah at-Tiin Surah al-’Alaq   Surah al-Qadr   Surah az-Zilzal   Surah al-’Aadiyaat Surah at-Takaatsur   Surah al-Humazah   Surah Quraisy   Surah al-Maa’uun   Surah al-Kautsar   Surah al-Kaafiruun   Surah an-Nashr Surah al-Lahab   Surah al-Ikhlas Surah al-Falaq dan  Surah an-Naas   SURAH AN NABA Surah An naba yaitu firman Allah ta’ala, “Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ? Tentang berita yang besar (hari berbangkit).” (an-Naba’: 1-2) Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari al-Hasan yang berkata, “Ketika Rasulullah diutus, mereka (orang-orang kafir Quraisy) saling bertanya di antara mereka. Allah lalu menurunkan ayat ini.”

Daftar Isi Tafsir Al-Quran dan Asbabun Nuzul Surah ali Imron

Cari keripik pisang klik disini SURAH ALI IMRAN AYAT 01 AYAT 02 AYAT 03 AYAT 04 AYAT 05 AYAT 06 AYAT 07 AYAT 08 AYAT 09 AYAT 10 AYAT 11 AYAT 12 AYAT 13 AYAT 14 AYAT 15 AYAT 16 AYAT 17 AYAT 18 AYAT 19 AYAT 20 AYAT 21 AYAT 22 AYAT 23 AYAT 24 AYAT 25 AYAT 26 AYAT 27 AYAT 28 AYAT 29 AYAT 30 AYAT 31 AYAT 32 AYAT 33 AYAT 34 AYAT 35 AYAT 36 AYAT 37 AYAT 38 AYAT 39 AYAT 40 AYAT 41 AYAT 42 AYAT 43 AYAT 44 AYAT 45 AYAT 46 AYAT 47 AYAT 48 AYAT 49 AYAT 50 AYAT 51 AYAT 52 AYAT 53 AYAT 54 AYAT 55 AYAT 56 AYAT 57 AYAT 58 AYAT 59 AYAT 60 AYAT 61 AYAT 62 AYAT 63 AYAT 64 AYAT 65 AYAT 66 AYAT 67 AYAT 68 AYAT 69 AYAT 70 AYAT 71 AYAT 72 AYAT 73 AYAT 74 AYAT 75 AYAT 76 AYAT 77 AYAT 78 AYAT 79 AYAT 80 AYAT 81 AYAT 82 AYAT 83 AYAT 84 AYAT 85 AYAT 86 AYAT 87 AYAT 88 AYAT 89 AYAT 90 AYAT 91 AYAT 92 AYAT 93 AYAT 94 AYAT 95 AYAT 96 AYAT 97 AYAT 98 AYAT 99 AYAT 100 AYAT 101 AYAT 102 AYAT 103 AYAT 104 AYAT 105 AYAT 106 AYAT 107 AYAT 108 AYAT 109 AYAT 110 AYAT 111 AYAT 112 AYAT 113 AYAT 114 AYAT 115 AYAT 116 AYAT 11
diberdayakan oleh Saepul