BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" (QS. Ali 'Imran ayat 124)
Ulama tafsir berselisih pendapat sehubungan dengan janji ini, apakah hal tersebut terjadi dalam Perang Badar atau dalam Perang Uhud? Ada dua pendapat mengenainya.
Pertama mengatakan bahwa firman-Nya: ketika kamu mengatakan kepada orang-orang mukmin. (Ali Imran:124) berkaitan dengan firman-Nya: Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan Badar. (Ali Imran:123)
Pendapat ini bersumber dari Al-Hasan Al-Basri, Amir Asy-Sya'bi, dan Ar-Rabi' ibnu Anas serta selain mereka. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Abbad ibnu Mansur meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri sehubungan dengan firman-Nya:
(Ingatlah) ketika kamu mengatakan kepada orang-orang mukmin, "Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat?"
Yang disebut dalam ayat ini terjadi dalam Perang Badar.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Selanjutnya Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Wuhaib, telah menceritakan kepada kami Daud, dari Amir (yakni Asy-Sya'bi), bahwa kaum muslim mendengar berita menjelang Perang Badar, bahwa Kurz ibnu Jarir memberikan bantuan kepada pasukan kaum musyrik. Hal tersebut membuat pasukan kaum muslim merasa berat. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)? (Ali Imran:124) sampai dengan firman-Nya: yang memakai tanda. (Ali Imran:125) Asy-Sya'bi melanjutkan kisahnya, bahwa lalu sampailah kepada Kurz kekalahan yang diderita pasukan kaum musyrik. Maka Kurz tidak jadi membantu pasukan kaum musyrik, dan Allah tidak lagi membantu pasukan kaum muslim dengan lima ribu malaikat.
Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa Allah membantu pasukan kaum muslim dengan seribu malaikat, kemudian bantuan menjadi tiga ribu malaikat, lalu ditambah lagi menjadi lima ribu malaikat.
Apabila dikatakan, bagaimanakah menggabungkan pengertian antara makna ayat ini dengan pendapat tersebut, juga dengan firman Allah Swt. dalam kisah Perang Badar, yaitu:
(Ingatlah) ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian, lalu diperkenankan-Nya bagi kalian, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Al Anfaal:9) sampai dengan firman-Nya: Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al Anfaal:10)
Maka sebagai jawabannya dapat dikatakan bahwa penyebutan seribu malaikat dalam ayat ini tidak bertentangan dengan jumlah tiga ribu dan yang lebih banyak lagi, karena berdasarkan nas firman-Nya yang mengatakan:
berturut-turut. (Al Anfaal:9)
Yakni kedatangan mereka diiringi dengan yang lainnya, dan ribuan malaikat lainnya menyusul mereka yang seribu itu secara berturut-turut. Ungkapan ini mirip dengan ungkapan yang ada di dalam ayat surat Ali Imran.
Yang jelas hal tersebut terjadi dalam Perang Badar, seperti yang dikenal bahwa para malaikat ikut perang hanya dalam peperangan Badar.
Sa'id ibnu Abu Arubah mengatakan bahwa pasukan kaum muslim mendapat bala bantuan lima ribu malaikat dalam Perang Badar.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa sesungguhnya janji ini berkaitan dengan firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempaikan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang. (Ali Imran:121)
Hal tersebut terjadi dalam Perang Uhud.
Demikianlah pendapat Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, Az-Zuhri, dan Musa ibnu Uqbah serta lain-lainnya.
Tetapi mereka mengatakan bahwa bala bantuan lima ribu malaikat belum terlaksana karena pasukan kaum muslim keburu lari pada hari itu (yakni mundur).
Komentar
Posting Komentar