BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۙ اِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوْا ۚ وَلَقَدْ عَفَا اللّٰهُ عَنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ ࣖ
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagiian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya All esah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS. Ali 'Imran ayat 155)
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kalian pada hari bertemu dua pasukan itu, tiada lain mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat.
Yaitu karena sebagian dosa-dosa yang mereka perbuat di masa silam. Perihalnya sama seperti apa yang dikatakan oleh seorang ulama Salaf, bahwa sesungguhnya termasuk pahala kebaikan ialah kebaikan sesudahnya, dan sesungguhnya termasuk balasan keburukan ialah keburukan sesudahnya.
Firman Allah Swt.:
...dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka.
Maksudnya, memaafkan perbuatan yang pernah mereka lakukan, yaitu lari dari medan perang.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Yakni Yang mengampuni dosa, Yang sabar terhadap makhluk-Nya, dan Yang memaafkan kesalahan mereka.
Dalam hadis sahabat Ibnu Umar disebutkan perihal sahabat Usman, yakni tentang perbuatan melarikan diri dari medan Uhud, bahwa Allah telah memaafkannya bersama orang-orang yang diberi maaf oleh-Nya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya: dan sesungguhnya Allah telah memaafkan kalian. (Ali Imran:152)
Dalam pembahasan ini sangat sesuai bila disebutkan apa yang telah dikatakan oleh Imam Ahmad,
telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Zaidah, dari Asim, dari Syaqiq yang mengatakan bahwa sahabat Abdur Rahman ibnu Auf bersua dengan Al-Walid ibnu Uqbah. Maka Al-Walid bertanya kepadanya, "Mengapa aku melihatmu selalu menjauh dari Amirul Mukminin Usman?" Abdur Rahman menjawabnya, "Sampaikanlah kepadanya bahwa aku tidak lari dalam Perang Hunain —Asim mengatakan, yang dimaksud oleh Abdur Rahman ialah Perang Uhud—Aku tidak absen dalam Perang Badar, aku tidak meninggalkan sunnah Umar." Lalu Al-Walid berangkat dan menyampaikan hal tersebut kepada Usman. Maka Usman menjawab, "Mengenai ucapannya yang mengatakan bahwa ia tidak lari dalam Perang Hunain, mengapa dia begitu tega mencela diriku dengan kata-kata tersebut, padahal Allah telah memaafkan kejadikan itu melalui firman-Nya:
'Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kalian pada hari bertemu dua pasukan itu, tiada lain mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka'
Ucapannya yang mengatakan bahwa aku tidak ikut dalam Perang Badar, sesungguhnya aku saat itu sedang merawat Ruqayyah binti Rasulullah Saw. hingga wafat, dan Rasulullah Saw. telah memberikan suatu bagian untukku, dan barang siapa yang telah dibuatkan untuknya satu bagian oleh Rasulullah Saw., berarti dia dianggap ikut dalam perang tersebut. Ucapannya yang mengatakan bahwa aku meninggalkan sunnah Umar, sesungguhnya aku tidak mampu mengerjakannya, begitu pula dirinya. Kembalilah kamu kepadanya dan ceritakanlah hal ini kepadanya!"
Komentar
Posting Komentar